![]() |
| Nasaruddin Umar |
Jakarta --- Menteri Agama Nasaruddin Umar menilai strategi budaya sangat penting dalam membangun bangsa di masa depan. Organisasi Masyarakat (Ormas) yang berkembang di Indonesia, termasuk Syarikat Islam, memiliki peran penting dan relevan dalam menyuarakan urgensi strategi budaya ke publik.
“Syarikat Islam sangat relevan menyuarakan ini ke publik, yang bisa menghimpun masyarakat dari Sabang-Merauke, tanpa memilah satu sama lain. Betapa perlunya kita menyusun strategi budaya yang kuat di masa depan,” kata Menag Nasaruddin saat menyampaikan sambutan sekaligus membuka Mukernas II Syarikat Islam, di Grand Sahid Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025).
“Mau ke mana bangsa Indonesia jika tidak memiliki rumusan budaya yang konkrit, jelas dan aplikatif. Maka, perlu ada rumusan, strategi budaya yang benar-benar kuat, untuk mempertahankan orisinal bangsa Indonesia,” sambung Menag Nasaruddin Umar.
Di hadapan peserta Mukernas, Menag juga berbagi hasil pertemuannya dengan Paus Leo XIV di Vatikan-Roma. Menurutnya, aka nada tingdak lanjut dari Deklarasi Istiqlal yang ditandatanganinya bersama mendiang Paus Fransiscus pada September 2024. Deklarasi Istiqlal memuat tiga isu utama, yaitu: dehumanisasi, menyelamatkan lingkungan dengan bahasa agama, dan antisipasi perkembangan teknologi dengan proteksi bahasa agama.
“Pandangan Paus Leo XIV sama dengan kita, ketika laju pendidikan tanpa moralitas agama, itu akan menjerumuskan manusia dalam satu jebakan yang fatal. Ini yang akan kita tindaklanjuti ke depan. Ada satu hal yang perlu kita kembangkan bersama, terkait basis keilmuan kita,” terang Menag Nasaruddin Umar.
“Selamat bermukernas. Bersama dengan Syarikat Islam, mari kita kembangkan strategi budaya untuk masa depan bangsa yang lebih baik,” tegas Menag Nasaruddin Umar.
