![]() |
Penulis: Titip Elyas
Pekanbaru, 13 Juli 2025 — Hari Minggu di Pondok Pesantren Nurul Yaqin Pekanbaru terasa berbeda dan penuh berkah. Sejak dini hari, para santri sudah terbangun untuk mengikuti agenda khusus pembinaan intensif yang telah disusun dengan rapi oleh jajaran pimpinan pondok.
Tepat pukul 03.30 WIB, para santri melangkah ke masjid untuk melaksanakan shalat tahajjud berjamaah yang dipimpin langsung oleh Ustadz Muhammad Ikhsan, M.Ag. Dalam suasana khusyuk dan hening, para santri larut dalam doa dan munajat kepada Allah SWT.
Usai tahajjud, Ustadz Muhammad Ikhsan, M.Ag menyampaikan materi pembinaan awal yang menekankan pentingnya disiplin santri, terutama dalam hal kebersihan diri, kerapian pakaian, dan penampilan sebelum belajar. Ia mengingatkan bahwa kedisiplinan adalah pintu utama menuju keberhasilan seorang penuntut ilmu.
Agenda selanjutnya adalah sesi Master of Trainer (MOT) yang dibawakan oleh Ustadz Titip Elyas Tuanku Sulaiman, S.Pd, C.CT. Materi ini memberikan pencerahan kepada para santri tentang bagaimana mereka bisa menjadi pribadi yang inspiratif, komunikatif, dan penuh semangat dalam belajar maupun berorganisasi.
Pukul 08.26 WIB, giliran Ustadz DR. Aldianto, S.Pd, M.Pd Tuanku Mudo yang mengisi materi bertema “Kesantrian”. Beliau membahas makna hakiki menjadi santri sejati: berakhlak mulia, memiliki semangat belajar, dan loyal terhadap pondok dan ulama.
Kegiatan spiritual kembali dihidupkan lewat shalat dhuha berjamaah yang dipimpin oleh Ustadz Titip Elyas Tuanku Sulaiman, S.Pd, C.CT. Setelah itu, suasana menjadi lebih hangat dan akrab saat seluruh santri, ustadz dan ustadzah menikmati teh hangat dan snack bersama.
Pukul 10.00 WIB, sesi dilanjutkan dengan materi “Akhlaq Santri” yang dibawakan oleh Buya Ilham Sikumbang, M.Pd Tuanku Bagindo Kaciak. Beliau menekankan pentingnya menjaga akhlak baik di dalam maupun di luar pondok, termasuk adab terhadap guru, sesama santri, dan lingkungan sekitar.
Menjelang tengah hari, para santri istirahat qailullah sejenak untuk menyegarkan tubuh sebelum memasuki waktu shalat zhuhur berjamaah.
Setelah zhuhur, Ustadz Robby Seprya, S.Pd, M.Pd Tuanku Khatib Batuah menyampaikan materi motivasi belajar yang menggugah semangat para santri untuk terus tekun dalam menuntut ilmu. Ia menekankan pentingnya membangun mimpi besar sejak dini, disertai ikhtiar yang sungguh-sungguh.
Sesi siang ditutup dengan ice breaking yang dipandu oleh Ustadzah Putri, menghadirkan keceriaan dan semangat kebersamaan antar santri.
Menjelang sore, para santri melaksanakan shalat ashar berjamaah, kemudian melanjutkan kegiatan olahraga sore seperti sepak bola dan jogging yang dilakukan di halaman pondok untuk menjaga kebugaran jasmani.
Sore hari menjadi waktu yang ditunggu-tunggu untuk bersih-bersih dan mandi. Para santri lalu mempersiapkan diri untuk melaksanakan shalat magrib berjamaah, dilanjutkan dengan makan malam secara tertib dan teratur bersama di kantin pondok.
Setelah shalat isya berjamaah, kegiatan ditutup dengan materi penting dari Ketua Yayasan Pondok Pesantren Nurul Yaqin Pekanbaru, Buya Syafrial Alidin, M.Ag, yang membahas tata tertib kehidupan santri di pesantren. Dengan nada tegas namun penuh kasih sayang, Buya Syafrial menekankan bahwa tata tertib bukanlah beban, melainkan pagar agar santri tetap berada di jalur kebaikan.
Tepat pukul 21.30 WIB, kegiatan ditutup dan para santri diarahkan untuk beristirahat agar dapat kembali bangun pukul 03.30 WIB keesokan harinya untuk shalat tahajjud dan memulai aktivitas hari baru dengan semangat yang sama.
Hari Ahad ini menjadi bukti bahwa Pondok Pesantren Nurul Yaqin Pekanbaru tidak hanya membentuk santri secara akademis, tetapi juga secara ruhani, sosial, dan kepribadian. Dengan bimbingan para ustadz dan ustadzah yang berdedikasi, Nurul Yaqin terus melahirkan generasi santri yang cerdas, berakhlak, dan berjiwa pemimpin.