![]() |
Oleh: Prof. Duski Samad Tuanku Mudo
Milad Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) 5 Mei 2025 adalah yang ke 97 menurut tahun masehi. Sedangkan menurut tahun hijriah tanggal 5 Mei 1928 M bertepatan dengan tanggal 15 Dzulhijjah 1346 dalam kalender Hijriyah jadi tahun hijrah lahirnya sudah 100 tahun usia PERTI saat ini. Tulisan ini adalah bentuk refleksi satu abad core bisnis atau inti perjuangan ulama pendiri PERTI, Inyiak Candung dan ulama sepaham pimpinan dan penggerak Madrasah Tarbiyah Islamiyah disingkat MTI di Indonesia.
Madrasah Tarbiyah Islamiyah merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki peran penting dalam perkembangan pendidikan Islam di Indonesia. Dalam sejarah pendidikan Islam di Indonesia hanya pimpinan lembaga pendidikan yakni Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) yang mendirikan organisasi. Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh para pimpinan Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) sebagai bentuk upaya untuk memperkuat pendidikan Islam di Indonesia. PERTI memiliki peran penting dalam pengembangan pendidikan Islam di Indonesia, terutama dalam konteks pendidikan agama dan tarbiyah (pendidikan nilai-nilai Islam).
PERTI didirikan pada 05 Nei 1928 oleh ulama pimpinan MTI yang dipimpin oleh Syekh Sulaiman Ar Rasuli Candung, pendiri dan pimpinan MTI Canduang Bukittinggi Sumatera Barat. PERTI hadir bertepatan dengan kebutuhan yang mendesak untuk menyatukan lembaga-lembaga pendidikan Islam di Indonesia, terutama dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan agama yang lebih sistematis dan terorganisir. Para pemimpin madrasah yang terlibat dalam pendirian PERTI bertekad untuk memperjuangkan pendidikan yang berbasis pada ajaran Islam yang komprehensif, baik dalam aspek akidah, ibadah, maupun akhlak.
Keberadaan PERTI ini dimaksudkan untuk menjadi wadah koordinasi bagi berbagai lembaga pendidikan Islam, khususnya madrasah yang ada di Indonesia. Dengan bersatunya berbagai madrasah dalam satu organisasi, PERTI berharap dapat lebih mudah memperjuangkan kepentingan pendidikan Islam di tanah air, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
PERTI didirikan adalah untuk mewujudkan pendidikan Islam yang unggul dan mampu menghasilkan generasi muda yang berakhlak mulia, berpengetahuan luas, dan berdaya saing tinggi di tingkat global, dengan tetap mempertahankan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil-alamin.
PERTI dalam kiprahhanya telah menunaikan visi ulama pimpinan Madrasah Tarbiyah Islamiyah dengan mengembangkan pendidikan Islam. Meningkatkan kualitas pendidikan Islam yang berbasis pada ajaran Al-Qur'an dan Hadis. Menyatukan lembaga pendidikan Islam. Menghimpun dan menyatukan berbagai lembaga pendidikan Islam di bawah satu wadah organisasi untuk meningkatkan kerjasama. Pemberdayaan guru dengan meningkatkan kualitas guru-guru agama melalui pelatihan, seminar, dan sertifikasi dan membangun kepemimpinan agama dan bangsa. Mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki kepemimpinan yang baik berdasarkan ajaran Islam.
Peran PERTI dalam Pendidikan Islam di Indonesia jelas dan dapat dilihat dan kerja kolektif mendorong kualitas pendidikan. MTI dan PERTI berperan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan Islam di Indonesia dengan menyediakan kurikulum yang lebih modern namun tetap menjaga esensi ajaran Islam. Hal ini dilakukan dengan mengintegrasikan pengetahuan agama dengan ilmu pengetahuan umum, sehingga menghasilkan lulusan yang kompeten di berbagai bidang.
PERTI dan MTI adalah institusi yang terus memperjuangkan kebijakan pendidikan Islam. Sebagai wadah bagi para pendidik Islam, PERTI sering terlibat pdalam proses pembuatan kebijakan terkait pendidikan Islam di Indonesia. Mereka aktif menyuarakan kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pendidikan madrasah dan pendidikan agama Islam pada umumnya. PERTI turut berperan dalam memperjuangkan kesejahteraan guru-guru agama dengan mengusulkan berbagai program, termasuk sertifikasi guru dan pelatihan-pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Memberikan wadah bagi pendidik dan pengelola Madrasah. PERTI juga memberikan wadah bagi pengelola madrasah dan pendidik untuk saling berbagi pengalaman, baik dalam hal pengelolaan madrasah maupun dalam hal metode pengajaran lebih efektif.
MTI MERESPONI KEBUTUHAN UMAT
Sejak didirikan, PERTI telah mengalami berbagai dinamika, termasuk tantangan dalam menghadapi perubahan zaman, perkembangan teknologi, serta tuntutan untuk memodernisasi pendidikan tanpa mengorbankan nilai-nilai Islam. Di samping itu, PERTI juga berhadapan dengan tantangan sosial-politik yang mempengaruhi perkembangan pendidikan Islam di Indonesia, seperti perubahan kebijakan pemerintah mengenai pendidikan agama, serta kebutuhan untuk tetap menjaga relevansi pendidikan Islam dalam konteks globalisasi.
Meskipun demikian, PERTI tetap berkomitmen untuk menjaga visi dan misi awalnya, yakni untuk menciptakan pendidikan Islam yang berkualitas dan menghasilkan generasi muda yang mampu berperan aktif dalam masyarakat dengan berlandaskan nilai-nilai Islam yang luhur.
Madrasah Tarbiyah Islamiyah lahir sebagai respons terhadap kebutuhan masyarakat akan pendidikan agama yang mendalam, yang tidak hanya mencakup aspek ibadah, tetapi juga pemahaman terhadap kehidupan sosial, politik, dan budaya. Pada awalnya, madrasah ini muncul di daerah-daerah yang memiliki masyarakat dengan kebutuhan tinggi terhadap pendidikan agama Islam yang terstruktur, setelah kemerdekaan Indonesia.
Madrasah Tarbiyah Islamiyah mulai berkembang pada awal abad ke-20, beriringan dengan munculnya berbagai jenis lembaga pendidikan Islam di Indonesia yang bertujuan untuk mencetak generasi penerus yang memiliki pengetahuan agama yang kuat.
Beberapa dinamika yang mempengaruhi pendidikan di MTI dan madrasah antara lain:
Perkembangan Kurikulum: Seiring dengan perkembangan zaman, kurikulum di madrasah mulai mengalami perubahan untuk menyelaraskan pendidikan agama dengan perkembangan ilmu pengetahuan modern. Ini bertujuan agar lulusan madrasah dapat bersaing dalam dunia kerja dan peran sosial tanpa mengabaikan aspek keagamaan.
Penguatan Karakter: Pendidikan di madrasah ini tidak hanya fokus pada intelektual semata, tetapi juga pada pembentukan karakter yang sesuai dengan ajaran Islam. Pendidikan karakter ini sangat penting untuk membentuk pribadi yang berakhlak mulia, yang bisa berperan aktif dalam masyarakat.
Aksesibilitas dan Penyebaran: Madrasah Tarbiyah Islamiyah semakin berkembang di berbagai daerah di Indonesia. Meskipun di beberapa daerah masih ada kendala terkait fasilitas dan sumber daya manusia, madrasah ini terus berupaya menyediakan pendidikan yang berkualitas untuk masyarakat.
Peran Pemerintah dan Kebijakan Pendidikan: Pemerintah Indonesia memberikan dukungan terhadap pendidikan madrasah, termasuk Madrasah Tarbiyah Islamiyah, melalui kebijakan yang mendukung sistem pendidikan Islam yang inklusif dan modern. Program-program seperti sertifikasi guru madrasah, peningkatan kualitas pembelajaran, dan akses pendidikan yang lebih merata telah membantu meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah.
Tantangan Globalisasi: Globalisasi memberikan tantangan besar bagi madrasah, di mana pendidikan modern yang lebih terbuka seringkali lebih diminati. Madrasah Tarbiyah Islamiyah harus terus menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman sambil tetap mempertahankan nilai-nilai dasar ajaran Islam.
Dengan berbagai dinamika tersebut, Madrasah Tarbiyah Islamiyah terus berusaha untuk berkembang menjadi lembaga pendidikan yang tidak hanya memberikan pendidikan agama yang mendalam tetapi juga membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan dunia modern dengan landasan agama yang kuat.
LP3N DAN UAS UNTUK PENDIDIKAN PERTI BANGKIT
Kehadiran Lembaga Penyelenggaraan Pendidikan Perti Nasional (LP3N) di bawah kepemimpinan Ustadz Abdul Somad memberikan espektasi yang tinggi terhadap perkembangan pendidikan Islam di Indonesia, khususnya dalam konteks Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) dan lembaga pendidikan Islam dengan nama lain yang berafiliasi dengan PERTI. Dengan latar belakang Ustadz Abdul Somad yang dikenal sebagai seorang dai, ulama, dan pendidik yang berpengaruh, diharapkan LP3N mampu memberikan dampak positif dalam dunia pendidikan Islam, membawa pembaharuan, dan meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah-madrasah yang ada di Indonesia.
Beberapa espektasi yang dapat dibangun terkait dengan kehadiran LP3N dan pengaruhnya terhadap pendidikan di Madrasah Tarbiyah Islamiyah:
1. Peningkatan Kualitas Pendidikan Agama
LP3N yang dipimpin oleh Ustadz Abdul Somad diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan agama di madrasah-madrasah yang terhimpun dalam organisasi ini. Sebagai tokoh agama yang sangat dihormati, Ustadz Abdul Somad diharapkan bisa memperkenalkan kurikulum pendidikan yang lebih terintegrasi antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum, sehingga menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas dalam bidang agama tetapi juga memiliki kemampuan dalam berbagai bidang ilmu.
2. Revitalisasi Sistem Kurikulum Pendidikan
Dengan kepemimpinan Ustadz Abdul Somad, LP3N memiliki potensi untuk merevitalisasi kurikulum yang diterapkan di Madrasah Tarbiyah Islamiyah. Di masa kini, pendidikan agama tidak cukup hanya dengan pengetahuan tentang teori dan ibadah, tetapi harus melibatkan pengajaran yang lebih modern dengan pendekatan yang dapat diterima oleh generasi muda. Kurikulum yang berbasis pada ajaran Islam yang moderat dan inklusif, serta adaptif terhadap perkembangan zaman, menjadi suatu kebutuhan.
3. Meningkatkan Kompetensi Guru dan Pendidik
Salah satu espektasi yang besar adalah peningkatan kualitas dan kompetensi guru di Madrasah Tarbiyah Islamiyah. LP3N, yang didukung oleh pengalaman dan visi besar dari Ustadz Abdul Somad, diharapkan dapat menyediakan pelatihan, sertifikasi, dan program peningkatan kapasitas bagi para pengajar. Guru yang berkualitas dan memiliki pemahaman agama yang mendalam serta kemampuan mengajar yang baik sangat penting untuk mencetak generasi yang berkualitas.
4. Integrasi Pendidikan Agama dengan Teknologi
LP3N di bawah pimpinan Ustadz Abdul Somad juga diharapkan dapat mengadopsi teknologi dalam proses pembelajaran. Dalam era digital ini, penting bagi madrasah untuk mengintegrasikan teknologi sebagai sarana untuk mendukung pengajaran. Dengan platform pembelajaran daring dan pemanfaatan teknologi informasi, pendidikan Islam di madrasah bisa lebih luas jangkauannya, menciptakan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik bagi siswa.
5. Penguatan Karakter dan Akhlak Peserta Didik
Pendidikan karakter selalu menjadi bagian yang sangat penting dalam pendidikan Islam. LP3N dengan kepemimpinan Ustadz Abdul Somad diharapkan dapat mengarahkan Madrasah Tarbiyah Islamiyah untuk lebih fokus pada pengembangan karakter peserta didik. Hal ini bukan hanya tentang pengetahuan agama, tetapi juga bagaimana mengajarkan siswa untuk menjadi pribadi yang berakhlak mulia, peduli terhadap sesama, dan mampu berperan aktif dalam masyarakat.
6. Peran serta Masyarakat dalam Pendidikan
Espektasi lainnya adalah peningkatan peran serta masyarakat dalam pendidikan di madrasah. Melalui LP3N, diharapkan lebih banyak orang tua, alumni, dan masyarakat umum dapat terlibat dalam kegiatan pendidikan di madrasah. Keterlibatan aktif masyarakat akan mendukung keberlanjutan dan perkembangan kualitas pendidikan yang ada di madrasah-madrasah tersebut.
7. Peningkatan Akreditasi dan Standar Pendidikan
LP3N diharapkan dapat mendorong akreditasi yang lebih baik untuk Madrasah Tarbiyah Islamiyah di Indonesia. Akreditasi yang baik akan menjamin kualitas pendidikan yang lebih terstandar, memudahkan madrasah untuk mendapat pengakuan secara nasional, dan juga memberi rasa percaya diri bagi siswa dan orang tua.
8. Menghadapi Tantangan Globalisasi
Dengan globalisasi yang semakin pesat, LP3N berperan dalam memastikan bahwa pendidikan di Madrasah Tarbiyah Islamiyah tetap relevan dengan kebutuhan dunia yang semakin maju. Pengaruh budaya luar yang masuk ke Indonesia menuntut pendidikan Islam untuk menyiapkan generasi muda yang tidak hanya memahami agama, tetapi juga siap bersaing di kancah internasional dengan wawasan yang luas dan keterampilan yang mumpuni.
9. Mendorong Kolaborasi dengan Lembaga Pendidikan Lain
LP3N juga diharapkan dapat memperluas jaringan dan kolaborasi antara madrasah dengan lembaga pendidikan Islam lainnya, termasuk lembaga-lembaga pendidikan tinggi. Hal ini akan membuka kesempatan bagi siswa madrasah untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan mengembangkan potensi mereka di bidang yang lebih luas.
10. Mewujudkan Pendidikan Islam yang Ramah Anak
Espektasi penting lainnya adalah membentuk Madrasah Tarbiyah Islamiyah yang ramah terhadap anak, dengan memperhatikan aspek psikologis dan sosial mereka. LP3N diharapkan bisa menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal, dengan pendekatan yang humanis dan berorientasi pada kebaikan bersama.
Kehadiran LP3N yang dipimpin oleh Ustadz Abdul Somad, pendidikan di Madrasah Tarbiyah Islamiyah di Indonesia diharapkan mengalami kemajuan yang signifikan. Melalui pembaruan kurikulum, peningkatan kualitas pengajaran, dan penguatan karakter siswa, Madrasah Tarbiyah Islamiyah diharapkan dapat mencetak generasi yang tidak hanya unggul dalam pengetahuan agama, tetapi juga mampu bersaing di era global yang penuh tantangan.
Kesimpulan
Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) dan Lembaga Penyelenggaraan Pendidikan Perti Nasional (LP3N) yang dipimpin oleh Ustadz Abdul Somad memiliki peran yang sangat strategis dalam perkembangan pendidikan Islam di Indonesia. Sejak didirikan, MTI telah berkontribusi besar terhadap penyebaran pendidikan agama yang mendalam, tidak hanya dalam aspek ibadah, tetapi juga dalam pemahaman sosial, politik, dan budaya. Kehadiran PERTI sebagai organisasi yang dihimpun oleh pimpinan-pimpinan MTI menjadi langkah penting dalam memperkuat dan menyatukan lembaga pendidikan Islam di Indonesia untuk menciptakan pendidikan Islam yang komprehensif dan berkualitas.
Dengan misi untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang berbasis pada ajaran Al-Qur'an dan Hadis, PERTI turut mengembangkan berbagai kebijakan yang mendukung peningkatan kualitas guru dan pengelola madrasah. Upaya ini sejalan dengan visi MTI untuk menghasilkan generasi muda yang berakhlak mulia, berpengetahuan luas, dan siap menghadapi tantangan global, namun tetap berpegang pada nilai-nilai Islam yang rahmatan lil-alamin.
Kehadiran LP3N yang dipimpin oleh Ustadz Abdul Somad membawa harapan besar bagi pendidikan di madrasah, termasuk Madrasah Tarbiyah Islamiyah, untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan tuntutan zaman. Dengan revitalisasi kurikulum yang lebih modern dan relevansi pendidikan yang terus diperbaharui, LP3N berupaya mencetak generasi yang tidak hanya cerdas dalam ilmu agama tetapi juga mampu bersaing di tingkat global. Peningkatan kualitas guru, integrasi teknologi dalam pembelajaran, serta penguatan karakter peserta didik menjadi prioritas utama dalam rangka mewujudkan pendidikan Islam berkualitas, berdaya saing tinggi, dan ramah anak.
Melalui LP3N, diharapkan akan semakin banyak madrasah yang memperkuat eksistensinya, menghadapi tantangan globalisasi, dan mencetak generasi muda yang mampu mengemban amanah agama serta peran sosial yang besar dalam masyarakat. PERTI dan LP3N diharapkan dapat memperkokoh posisi pendidikan Islam di Indonesia dan menjadikannya sebagai wadah yang membawa perubahan positif, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. DS.020252025.
*Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat PERTI dan Guru Besar UIN Imam Bonjol