![]() |
Aktivitas ujian naik kelas di Pondok Pesantren Darul Ulum Padang Magek, Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar. (foto dokpri) |
MU-ONLINE--Mengikuti ujian akhir atau ujian naik kelas, bagi santri Pesantren Darul Ulum Padang Magek, Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar dilalui dengan tenang saja. Sebab pembekalan sebelum ujian telah diadakan oleh para guru.
Guru-guru membekali santri, agar menghadapi ujian dengan tenang, santai. Tidak boleh gelisah apalagi stres. Semisal perang dianggap latihan. Ketika latihan dianggap perang. Begitulah yang dilakukan santri Darul Ulum.
Ujian naik kelas tahun ini diikuti kelas 7 dan 8. Kelas 10 dan 11. Sebab anak kelas 9 dan 12 beberapa waktu lalu, sudah mengikuti ujian UKN CBT, yaitu Ujian Kesetaraan Nasional (UKN) dengan menggunakan Computer Based Test (CBT).
Bagi kelas 9 tingkat Wustha (SMP) mereka akan langsung masuk kelas 10 di tingkat Ulya (SMA). Bagi kelas 12 tingkat Ulya, mereka sudah tamat Ulya (SMA).
Namun untuk pengajian kitab di pondok, mereka yang tamat SMA, masih ada kelas 7. Sebab kelas 7 atau kelas 1 SMP di sekolah umum, dihitung kelas 1 di kelas pondok.
Jadinya anak santri kelas 12 tingkat Ulya disebut kelas 6 dalam mengaji kitab. Tamat Ulya berarti masih kelas 6. Mereka akan naik ke kelas 7 di kelas pondok.
Setelah dinyatakan tamat kelas 7 di kelas pondok, barulah mereka bisa diangkat menjadi Tuanku. Mereka akan dibaiat oleh Guru Besar Darul Ulum Padang Magek Buya H Jakfar Tuanku Imam Mudo.
"Begitulah anak kita sekolah di Darul Ulum. Tidak hanya dibekali pengetahuan umum berijazah SMP dan SMA, tetapi juga akan bergelar Tuanku atau Ustazah bagi perempuan". (***)