![]() |
Donal Hamzah Tuanku Bandaro Mudo. (foto titip elyas) |
MU-ONLINE--Dunia ini ibarat ladang yang ditanami dengan berbagai amal dan perbuatan, sementara akhirat adalah tempat di mana hasil dari tanaman tersebut akan dipetik.
Pemahaman ini telah mengakar kuat dalam kehidupan seorang santri bernama Donal Hamzah, yang dikenal dengan gelar Tuanku Bandaro Mudo. Di tengah kesibukan menuntut ilmu di Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuak Pua, Donal juga berhasil mengembangkan usaha perabot yang dinamainya Fatih Furniture, yang berlokasi di Nagari Balah Aia Utara.
Menuntut Ilmu di Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum
Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuak Pua adalah tempat di mana para santri mendalami berbagai ilmu agama dan pengetahuan umum. Pondok ini terkenal dengan metode pengajarannya yang disiplin dan mendalam.
Donal Hamzah, seorang santri yang berdedikasi, setiap hari memulai harinya dengan Shalat Subuh berjamaah di masjid pondok. Setelah itu, ia mengikuti berbagai kajian dan pelajaran yang diberikan oleh para ustadz dan kiai.
Di sela-sela kesibukan belajar, Donal selalu menyempatkan diri untuk menghafal Al-Qur'an dan memperdalam pemahaman tafsir serta hadits. Baginya, menuntut ilmu bukan hanya kewajiban, tetapi juga jalan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Semangat belajar yang tinggi menjadikannya salah satu santri teladan di pondok tersebut.
Berwirausaha dengan Fatih Furniture
Fatih Furniture adalah usaha yang didirikan oleh Donal Hamzah di Sungai Karuah, Nagari Balah Aia Utara. Usaha ini berawal dari ketertarikan Donal pada dunia pertukangan sejak kecil. Dengan modal yang tidak seberapa dan bantuan dari keluarga serta teman-teman, ia mulai memproduksi berbagai macam perabot rumah tangga seperti meja, kursi, lemari, dan rak buku.
Donal menerapkan prinsip-prinsip Islami dalam usahanya. Ia selalu menjaga kualitas produk dan kejujuran dalam transaksi. Setiap kali menerima pesanan, ia memastikan bahwa pelanggan mendapatkan barang yang sesuai dengan harapan mereka. Usaha ini perlahan berkembang, dan Fatih Furniture menjadi dikenal luas di kalangan masyarakat setempat.
Mengintegrasikan Ilmu dan Amal
Salah satu hal yang membuat perjalanan Donal menarik adalah kemampuannya mengintegrasikan ilmu dan amal. Di pondok, ia belajar tentang pentingnya kejujuran, keikhlasan, dan kerja keras. Nilai-nilai ini kemudian ia terapkan dalam usahanya. Sebagai seorang pengusaha muda, ia tidak hanya fokus pada keuntungan material, tetapi juga keberkahan dan manfaat yang bisa diberikan kepada orang lain.
Dalam setiap proses produksi, Donal selalu menyisipkan doa dan berharap usahanya menjadi berkah bagi semua pihak yang terlibat. Ia juga sering mengadakan kegiatan sosial, seperti memberikan perabot secara gratis kepada keluarga yang kurang mampu atau memperbaiki perabotan masjid dan sekolah di sekitar Sungai Karuah.
Tantangan dan Harapan
Perjalanan Donal dalam menuntut ilmu dan berwirausaha tidak selalu mulus. Ia sering dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan waktu, tenaga, hingga modal. Namun, dengan tekad dan keyakinan yang kuat, Donal selalu berhasil mengatasi setiap rintangan.
Harapan Donal ke depan adalah terus memperluas usaha Fatih Furniture dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Ia juga bercita-cita untuk mendirikan lembaga pendidikan yang dapat mengintegrasikan ilmu agama dan keterampilan praktis, sehingga generasi muda dapat memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi masa depan. (titip elyas)