![]() |
(Ringkasan prinsip ‘aqidah Salaf yang diwariskan oleh para imam terpercaya.)
Pengantar
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Segala puji hanya milik Allah subhānahu wata’āla atas nikmat hidayah dan taufik-Nya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad shallallāhu ‘alaihi wasallam, penutup para nabi dan rasul, serta kepada keluarga beliau dan seluruh sahabat yang setia mengikuti sunnah beliau hingga akhir zaman.
Dengan memohon pertolongan Allah subhānahu wata’āla, buku ini kami hadirkan sebagai terjemahan lengkap dari sebuah karya penting dalam khazanah akidah Ahlus Sunnah wal-Jamā‘ah. Kitab ini berjudul I‘tiqād A’immat Ahl al-Ḥadīṯs (Akidah Para Imam Ahli Hadits), disusun oleh Abū Bakr Ahmad bin Ibrāhīm al-Ismā‘īlī (wafat 371 H), seorang imam besar dari kalangan salaf, jauh sebelum lahirnya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah maupun Muhammad bin Abdul Wahhāb.
Kitab ini berisi pernyataan-pernyataan ringkas, padat, namun kokoh dari para imam hadits mengenai akidah yang benar—akidah yang bersandar kepada Al-Qur’an dan hadits dengan pemahaman para sahabat dan generasi terbaik umat ini. Di dalamnya termuat pokok-pokok keyakinan yang mencakup keimanan kepada Allah subhānahu wata’āla dan sifat-sifat-Nya, Al-Qur’an sebagai kalāmullah yang bukan makhluk, kedudukan para sahabat, hukum terhadap ahli bid‘ah, serta kewajiban berpegang teguh kepada jamaah kaum muslimin.
Buku ini menjadi bukti historis bahwa akidah yang hari ini sering dicap “baru” atau “wahabi” oleh sebagian orang yang kurang mendalam dalam kajian turats, sejatinya adalah akidah yang telah diwariskan sejak generasi awal Islam. Pernyataan para imam dalam kitab ini sangat jelas menetapkan keyakinan tentang sifat-sifat Allah subhānahu wata’āla, istiwā’-Nya di atas ‘Arsy, dan keberpihakan kepada para sahabat Nabi shallallāhu ‘alaihi wasallam. Semua itu tertuang sebelum lahirnya tokoh-tokoh yang belakangan justru dianggap sebagai penggagas pemikiran tersebut.
Sayangnya, di zaman ini, tidak sedikit kalangan yang berbicara tentang akidah di media sosial dan forum publik tanpa merujuk kepada warisan para imam. Bahkan, sebagian dari mereka mencela atau menyesatkan akidah salaf yang sahih, hanya karena bertentangan dengan pendekatan kalam yang mereka warisi dari madrasah belakangan. Maka, hadirnya kitab ini menjadi sangat penting—ia membuka mata bahwa akidah salaf bukan sesuatu yang lahir dari ruang kosong, melainkan dibangun di atas fondasi ilmu, sanad, dan taqwa.
Terjemahan ini disusun dengan format kutipan teks Arab berharakat yang disandingkan langsung dengan terjemahan bahasa Indonesia, agar pembaca dari berbagai latar belakang dapat mengambil faedah secara bertahap. Terjemahan ini juga diusahakan setia terhadap makna aslinya, dengan penyesuaian bahasa agar tetap bisa dicerna oleh masyarakat awam maupun penuntut ilmu.
Semoga kehadiran buku ini memperkuat kejelasan manhaj akidah yang benar, menumbuhkan kecintaan kepada ulama salaf, dan menjadi wasilah untuk menghidupkan kembali warisan keilmuan yang telah lama tertutup kabut asumsi dan prasangka.
Semoga Allah subhānahu wata’āla menjadikan buku ini sebagai amal jariyah, dan memberikan kepada kita keistiqamahan di atas sunnah dan keselamatan dari fitnah pemikiran dan syubhat di masa yang penuh kerancuan.
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ، عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ اللَّهُمَّ ثَبِّتْنَا عَلَى السُّنَّةِ، وَاجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِهَا حَتَّى نَلْقَاكَ
“Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya aku kembali.
Ya Allah, teguhkanlah kami di atas sunnah, dan jadikanlah kami termasuk golongan ahlinya hingga kami berjumpa dengan-Mu.”
Zulkifli Zakaria
Pariaman, Sumatera Barat
1447 H / 2025 M
DAFTAR ISI
1. Akidah Para Imam Ahli Hadits – Abu Bakr al-Ismā‘īlī…………………………...……………1
2. Pokok-Pokok Akidah Menurut Ahlul Hadits………………………………………….5
3. Ucapan tentang Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah……………………………………...……7
4. Penyebutan Beberapa Sifat Rububiyyah………9
5. Penetapan Nama-nama Allah yang Husna dan Sifat-sifat-Nya yang Agung…………….……10
6. Penetapan Sifat Kedua Tangan………………11
7. Pandangan Mereka tentang Sifat Wajah, Pendengaran, Penglihatan, Ilmu, Kekuasaan, dan Kalam Allah…………………..…………18
8. Penetapan Kehendak (Masyi’ah)…………….25
9. Ilmu Allah……………………………...…….26
10. Al-Qur’an adalah Kalamullah……….……….27
11. Perbuatan Hamba adalah Ciptaan Allah……..36
12. Kebaikan dan Keburukan dengan Ketetapan Allah……………………………………...…..42
13. Allah Turun ke Langit Dunia…….…………..43
14. Orang Mukmin Melihat Rabb mereka di Akhirat……………..…………………………46
15. Hakikat Iman……………………..….……….49
16. Pandangan Mereka tentang Pelaku Dosa Besar……………………………………….…51
17. Hukum Orang yang Sengaja Meninggalkan Shalat……………………...………………….52
18. Pendapat Ulama tentang Perbedaan antara Islam dan Iman……………………………………...61
19. Syafaat, Telaga, Kebangkitan Kembali, dan Perhitungan Amal…………………………….67
20. Tidak Memberi Kesaksian Surga atau Neraka bagi Seseorang dari Kaum Muslimin Secara Pasti..…………………………………………68
21. Azab Kubur…………………………………..72
22. Pertanyaan Munkar dan Nakir……………….76
23. Meninggalkan Perdebatan dan Percekcokan dalam Agama………………………………...79
24. Kekhalifahan Khulafaur Rasyidīn……………81
25. Keutamaan di antara Para Sahabat………...…82
26. Pandangan Terhadap Pembenci Sahabat……..85
27. Shalat Jum’at di Belakang Setiap Imam Muslim, Baik yang Shaleh Maupun yang Fajir………96
28. Jihad Bersama Para Pemimpin Sekalipun Mereka Zalim…………………...……………98
29. Negeri Islam……………….………….…..….99
30. Amal Perbuatan Tidak Menjadikan Seseorang Pasti Masuk Surga Kecuali dengan Karunia Allah………………………………….….….100
31. Takdir Ajal………………………….………103
32. Allah-lah Sang Pemberi Rezeki….…………105
33. Allah Pencipta Syethan dan Bisikan-bisikannya…………………………….…….106
34. Sihir dan Para Penyihir……………………107
35. Menjauhi Bid‘ah………………………..…108
36. Menuntut Ilmu…..…………………………110
37. Menahan Diri dari Membicarakan Keburukan Sahabat Nabi………………………………..111
38. Berpegang pada Jamaah (Kesatuan Kaum Muslimin)………………………………….112
39. Kewajiban Berpegang Teguh kepada Mazhab Ahlul Hadits, al-Firqah an-Nājiyah, Golongan yang Selamat ………………………………113