![]() |
Ziarah tujuh wali di Padang Magek, Kabupaten Tanah Datar. |
MU-ONLINE -- Sebelum hari puncak, penutupan tahun ajaran di Pondok Pesantren Darul Ulum Padang Magek, Sabtu, (15/2/25). Pada Rabu, (12/2/25), diadakan ziarah ke makam tujuh ulama di Nagari Padang Magek. Guru Besar Pesantren Darul Ulum Buya H. Jakfar Tuanku Imam Mudo, yang langsung memimpin ziarah ini, menyebutnya ziarah ke makam tujuh wali di Padang Magek.
Pertama, makam Tuanku Salim Malin Kuning. Tempatnya ke arah ujung Jalan Raya Koto, Jorong Guguk Gadang. Atau arah utara dari Pesantren Darul Ulum. Beliau pendiri Pesantren Darul Ulum Padang Magek, tahun 1942. Masa itu disebut mengaji di surau baru. Kemudian dinamakannya Madrasah Darul Hafazah. Beliau meninggal 1987. Mengajar dari tahun 1942 hingga akhir hayat, di Surau Baru, yang kini disebut santri Darul Ulum, sebagai Surau Darek.
Setelah itu peziarah beranjak kembali ke arah selatan, kira-kira 400 meter, menuju makam Buya Ali Rumin Tampat Koto, Jorong Guguk Gadang. Beliau disebut sebagai orang yang pertama kali, membawa agama Islam ke Nagari Padang Magek beberapa abad yang lalu. Masyarakat setempat meyakini, bahwa beliau berasal dari daerah Siak, Provinsi Riau.
Selanjutnya, jemaah ziarah beralih lagi ke arah selatan, kira-kira 200 meter, menuju makam Buya Anwar Sutan Marajo di Tampat Ateh Duyan, Guguk Gadang. Tampat ini tak jauh dari Surau Darek. Buya Nuar adalah salah seorang murid kesayangan Tuanku Malin Kuning. Beliau berasal dari Padang Sago, Padang Pariaman. Datang mengaji ke Padang Magek 1981. Pada tahun 1987 setelah Tuanku Malin Kuning meninggal, dia yang melanjutkan Madrasah Darul Hafazah menjadi Pondok Pesantren Darul Ulum Padang Magek. Buya Nuar meninggal 2014.
Setelah itu, ziarah berlanjut ke arah selatan, kira-kira 600 meter, menuju makam Ungku Surau Tapuang, Jorong Guguk Gadang. Ungku Surau Tapuang, dikenal sebagai salah seorang ulama, yang punya pengajian surau di masa lampau. Beliau berdua dengan Ungku Ujuang Tanjuang, kabarnya, sering, membersihkan makam Buya Ali Rumin di Tampat Koto, ketika pulang shalat Jum'at. Konon kabarnya, beliau meninggal diperkirakan akhir 1800-an.
Kemudian ziarah berlanjut lagi ke arah selatan, kira-kira 300 meter, menuju makam Tuanku Haji Qahar di depan Masjid Tawakal Padang Magek di Jorong Guguk Gadang. Warga menyebut Tampat Ungku Haji Kaha. Beliau merupakan salah seorang guru oleh Tuanku Salim Malin Kuniang. Konon kabarnya beliau berasal dari Teluk Kuantan, Riau. Beliau mengajar sampai meninggal di Padang Magek, awal 1940-an.
Ziarah berlanjut lagi ke arah selatan, kira-kira 600 meter, menuju makam Tuanku Galagah. Lokasi tempat makamnya disebut Galagah di Jorong Guguk Baruh. Maka lekatlah sebutan namanya dengan Ungku Galagah. Sama seperti Ungku Surau Tapuang dan Ungku Ujuang Tanjuang. Itu nama tempat makam: di Surau Tapuang dan Ujuang Tanjuang. Ungku Galagah punya surau di Guguk Baruh. Beliau ulama anak Nagari Padang Magek. Beliau meninggal awal 1900-an.
Ziarah terakhir terus berbalik ke arah barat, kira-kira 400 meter, ke Tampat Ujuang Tanjuang. Makam ini berada di tepi sawah, di pangkal Bukit Simama, Jorong Guguk Baruh, Nagari Padang Magek. Beliau disebutkan tadi, bahwa sekawan dengan Ungku Surau Tapuang. Di tampat beliau ini, do'a masuk bulan puasa dilafalkan. Kemudian bersalam salaman, sebelum makan nasi bungkus, yang tadinya dibawa kaum ibu peserta ziarah.
Ziarah ini diperkirakan diikuti lebih seribu orang. Membaur niniak mamak, alim ulama, cerdik pandai, bundo kanduang, kaum ibu-ibu, pemuda anak nagari dan ratusan guru-guru Pesantren Darul Ulum bersama para santrinya.
Dimulai pukul 07:30 pagi. Titik temu berkumpul dan mengawali ziarah di makam Tuanku Malin Kuning. Ditandai Do'a pembuka oleh Buya H Jakfar Tuanku Imam Mudo. Kemudian berjalan bersama-sama, dengan penuh semangat, menempuh jarak sekitar 2500 meter.
Setelah berakhir di Tampat Ujuang Tanjuang. Menjelang waktu zuhur, peserta ziarah, kembali ke tempat masing-masing, di berbagai penjuru mata angin. (***)