![]() |
Disarikan Oleh: Hendra Tuanku Bandaharo Panjang
(MU'TAZILAH SESI-12)
16. Al Jubba'iyah.
Pendiri: Ali Al Juba'i. (Guru dan Ayah tiri Imam Abu Hasan Asy'ari yang pertama).
Ajarannya: Allah Patuh kepada hamba-Nya saat mengabulkan/menuruti keinginan hamba,
Akal lebih didahulukan dari Nash Alqur'an dan Hadits,,
Suatu hari,, Juba'i berkata kepada Imam Abu Hasan Al Asy'ari...
"apakah ma'na Ta'at menurutmu,,,?"
Abu Hasan Asy'ari: Menuruti Perintah.
Juba'i: Bukan,,,menurutku ta'at ma'nanya menuruti kehendak, siapa saja yang menuruti kehendak orang lain berarti ia ta'at kepadanya,,
Abu Hasan Asy'ari: Allah mengabulkan do'a hambanya, dalam artian Allah menuruti kehendak hamba, berarti Allah taat kepada hamba,,?
Kalau demikian sungguh Anda sudah menyelesihi Ijma' Kaum Muslimin..
Selain itu Juba'i juga membolehkan membuat nama Allah pada setiap perilaku, seperti "menghamili wanita" karena Allah yang menciptakan kehamilan dan nama-nama yang lainnya pada setiap perilaku,
Kata Juba'i juga,, Allah menghendaki apa-apa yang sudah diperintah-Nya,
Imam Abu Hasan Asy'ari membantah pendapat ini dengan berkata "jika demikian berarti tidak berlaku kalimat "Insya Allah" dalam berjanji,,
Seperti perintah Allah "lunasilah hutang",, tapi orang yang berhutang berkata "Insya Allah besok"..ternyata dia tidak melunasinya besok,
Juba'i menjawab: Orang itu telah melanggar janjinya dan melawan kehendak Allah, karena Allah sudah perintahkan lunasi hutang berarti sudah dikehendaki Allah,
Abu Hasan Asy'ari berkata: telah Ijma' Ulama, dimana seseorang yang berjanji dengan menyertakan kalimat "Insya Allah" namun ternyata ia tidak bisa memenuhi janjinya, ia bukan termasuk orang yang melanggar janjinya dan tidak termasuk melawan kehendak Allah menurut Ijma' kaum muslimin..
Sangat bnyak hal buah pemikiran Juba'i yang dikritik dan ditentang oleh Imam Abu Hasan Asy'ari hingga pada masalah derajat anak kecil yang mati sebelum baligh,,di sini terjadi konflik yang sengit antara keduanya hingga keduanya berpisah,,,Imam Abu Hasan Asy'ari pergi menyendiri selama 40 hari hingga beliau didatangi oleh Nabi saw dalam tidurnya yang memberikan isyarat ia keluar dari Mu'tazilah,,
Lalu beliau tampil di Masjid Jami' Baghdad dan mengumumkan kepada ummat dia keluar dari Mu'tazilah dan mencampakkan semua pemikiran-pemikiran Mu'tazilah seperti ia mencampakkan jubahnya sambil mencampakkan jubahnya saat itu,,
Beliau menjadi pemimpin kaum Ahlussunnah wal jamaah dan menyerang balik semua kelompok Mu'tazilah..
Kelompok Mu'tazilah lari terbirit-birit Imam Abu Hasan Asy'ari mengejarnya hingga ke lubang semut,
17. Al Ka'biyah.
Pendiri: Abu Qasim Abdullah Albalkhi yang dikenal dengan Al Ka'bi.
Ajarannya: Sifat-sifat Allah tidak hakiki, melainkan majazi,,
Seperti Allah tidak melihat apapun dalam artian melihat, termasuk diri-Nya tidak dilihat-Nya,,tapi makna melihat adalah mengetahuinya.
Allah juga tidak mendengar dan Apapun secara hakiki, melainkan hanya mengetahui kalam apapun.
Allah juga tidak berkehendak secara hakiki,,, Maridun dalam Alqur'an dalam arti majazi, seperti dinding berkehendak ingin menjatuhkan dirinya dan menimpa sesuatu yang ada dibawahnya.
katanya juga,,,org2 yg terbunuh semuanya tidak disebut mati,,
Dan Allah wajib melakukan perbuatan yg layak dlm soal taklif,
(Firaq Baina Al Firaq- Imam Abdul Qahar Baghdadi.hal 181-184)