![]() |
موسم الرحمة والقرآن
Begitu tiba di Bandara Jeddah untuk umrah Ramadhan 1446 H, mata langsung tertumbuk pada sejumlah spanduk marawa yang ditancapkan di tempat parkir bus yang akan mengantarkan jemaah ke Makkah, bagi yang langsung umrah, atau ke Madinah:
موسم رمضان 1446
Musim Ramadhan 1446
مرحبا بضيوف الرحمن في موسم الرحمة والقرآن
"Selamat datang, para tamu Allah, di musim rahmat dan Al-Qur’an."
Sambutan yang sederhana namun penuh makna. Seakan mengingatkan bahwa perjalanan ini bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan ruhani yang penuh berkah.
Udara di sekitar terasa berbeda. Ada nuansa khusyuk yang menyelimuti. Orang-orang datang dengan pakaian ihram, mata mereka bersinar dengan harapan, hati mereka bergetar dengan rindu. Setiap langkah di tanah Haramain terasa berat dengan dosa yang ingin ditanggalkan dan ringan dengan harapan maghfirah dari Allah subhanahu wata'ala.
Di sudut lain, tampak petugas travel kami dengan ramah menyambut jemaah, memberikan pelayanan khas yang hangat dan penuh perhatian. Beberapa di antara mereka membantu mengarahkan, sementara yang lain menyodorkan nasi kotak dan Air Zamzam sebagai pelepas dahaga setelah perjalanan panjang. Rasa haru tak terbendung—ini bukan sekadar kedatangan di bandara biasa, melainkan awal dari sebuah perjalanan spiritual yang dinanti-nantikan.
Sebagaimana firman-Nya:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ
"Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia serta penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)." (QS. Al-Baqarah: 185)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Kini, langkah kaki semakin ringan. Di hadapan sana, Makkah menanti. Masjidil Haram dengan Ka'bah yang agung, tempat jutaan doa terangkat ke langit, menjadi tujuan hati yang merindu.
Di antara derap langkah jemaah yang bergerak menuju bus, terdengar suara talbiyah dari mulut-mulut sejumlah orang yang peduli terhadap amalan sunnah. Suara penyerahan diri tersebut mengingatkan pada tujuan utama perjalanan ini—mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata’ala, menanggalkan beban dunia, dan meraih ampunan serta keberkahan-Nya.
Ramadhan di Haramain adalah anugerah. Di sinilah rahmat dan Al-Qur'an bersemayam dalam setiap detik ibadah, dalam setiap sujud yang mendekatkan diri pada-Nya.
Jeddah, 3 Ramadhan 1446/2025 M
Zulkifli Zakaria
Tulisan ini bisa dibaca di:
http://mahadalmaarif.com