![]() |
Oleh: Zahir Mahzar
اِنَّاۤاَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِوَمَاۤاَدْرٰٮكَ مَالَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ۙ خَيْرٌمِّنْ اَلْفِ شَهْرٍتَنَزَّلُ الْمَلٰٓئِكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَابِاِذْنِ رَبِّهِمْ ۚ مِّنْ كُلِّ اَمْرٍسَلٰمٌ ۛ هِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Kami telah menurunkannya pada Laylatul Qadr & tahukah kamu apa itu Laylatul Qadr ?. Laylatul Qadr itu lebih baik ketimbang (masa) 1000 bulan. (Pada malam itu) turun para malaikat & ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur (suatu urusan). Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar. (QS.97:1-5)
Bagi kaum sufi,makna substansial Laylatul Qadr adalah mencari keridhaan Allah pada malam 1000 bulan itu dengan berbagai dzikir² qolbi akan pengampunan dosa & pujian atas keagungan Allah setidaknya dengan menghayati takdir dalam parafrase لَيْلَةِ الْقَدْرِ, apakah kata لَيْلَةُ yg secara harfiah berarti malam atau di balik diksi tersebut menekankan adanya makna majazi sebagaimana misteri yg terselubung dalam gelapnya malam ?. Demikian dengan misteri takdir yg menjadi urusan setiap nasib makhluk hidup,yg konon Laylatul Qadr itu menjadi saat restorasi tahunan yg akan menentukan takdir setahun berikutnya sehingga pada saat itu dianjurkan banyak² memohon pengampunan & keridhoan Allah agar secara psikologis siap menanggung konsekuensi atas energi dosa² yg akan di pantulkan kembali oleh alam sebagai garis takdir yg harus di jalani.
Ajaran mistik timur menyebut energi dosa yg di reaksikan oleh alam atas aksi kita disebut sebagai karma negatif,di yakini berupa residu energi yg berkabut muncul dari akumulasi perbuatan buruk & setiap apapun yg kita lakukan akan di respon oleh alam hingga karma negatif benar² pekat untuk menjadi "gas beracun" yg harus di hirup kembali oleh pelakunya. Mekanisme kosmik atas hukum aksi-reaksi seperti ini di isyaratkan sebagai frase زَفِيْرٌوَّشَهِيْقٌ dalam...
يَوْمَ يَأْتِ لَاتَكَلَّمُ نَفْسٌ اِلَّابِاِذْنِهٖ ۚ فَمِنْهُمْ شَقِيٌّ وَّسَعِيْدٌفَاَ مَّا الَّذِيْنَ شَقُوْا فَفِى النَّا رِلَهُمْ فِيْهَازَفِيْرٌ وَّشَهِيْقٌخٰلِدِيْنَ فِيْهَا مَادَامَتِ السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُ اِلَّا مَا شَآءَ رَبُّكَ ۗ اِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَايُرِيْدُ
Ketika saat itu tiba,tak seorang pun dapat bicara kecuali dengan ijin-Nya maka diantara mereka ada yg sengsara & bahagia. Adapun orang² yg sengsara,maka tempat (kembalinya) di neraka,di sana mereka mengeluarkan & menarik nafas (dengan merintih). Mereka kekal di dalamnya selama ada langit & bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). (QS.11: 105-107)
Maka untuk dapat meringankan beban residu dosa harus di terima dengan pasrah atas sirkulasi energi yg telah menjadi sunatullah & memperbanyak istighfar setidaknya agar siap menerima keputusan takdir yg "tutup buku" setiap malam qadar. Energi dosa yg di lepaskan ke alam semesta akan terus di daur ulang menjadi materi² pembentuk citra neraka yg bergolak sebagai "api di dalam diri" dimana portal interdimensionalnya ada di dalam celah² sinapsis otak & masa sirkulasi energi tersebut sama panjangnya dengan usia jagad raya yg menampung السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُ ,sehingga benarlah pepatah Aereon Elemental bahwa takdir adalah sisa² energi dari penciptaan alam semesta yg akan terus di daur ulang sebagai jalan kehidupan setiap makhluk,kegelapan yg menyelubungi & terus mengikuti yg melekat kuat menjadi karakter hingga mengaburkan pantulan "cermin hati" terhadap realitas kehidupan yg berkelanjutan. Kekaburan terhadap langkah hidup selanjutnya itulah hasil residu energi karma buruk yg akan menciptakan alam neraka di dalam jiwa hingga menjadi bentuk² kesengsaraan karena perbuatan dari pandangan gelap oleh hati yg berkabut & diri sendiri yg harus menjernihkan "cermin hati" dengan banyak jalan pertaubatan maupun keridhoan atas takdir yg tak terhindarkan kecuali Allah menghendaki lain.
Maka salam sejahtera سَلٰمٌ di sampaikan kepada mereka yg mampu menembus kegelapan malam berkabut dosa menuju cahaya fajar هِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ yg akan menjadikan kabut dosa tersibak menguap sehingga dapat menyongsong takdir yg terang & sejuk seperti mentari pagi. Kekaburan batin oleh kegelapan malam yg berkabut hanya dapat di ditembus oleh perbuatan² yg bercahaya terang untuk menjernihkan kembali cermin hati yg berkerak dosa. Inilah kiranya makna terselubung dari kata لَيْلَةُ yg di sandingkan dengan kata الْقَدْرِ sehingga harus di iringi dengan makna pertaubatan untuk meringankan perjalanan menembus malam....
اَللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فاَعْفُ عَنِّى
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Pemurah,yg cinta pada ampunan,maka ampunilah aku...
Makna filosofis yg melekat dalam kalamul-lafdzi perannya sering disembunyikan & melalui jalan sunyi seorang saintis maka perlu kiranya memaknai Laylatul Qadr secara ilmiah dengan pencarian kebenaran fisis yg riil,sedangkan filsafatnya sebagai jalan pencarian kebenaran yg bersifat abstrak. Demikian ini bukan hal yg aneh jika kita mengingat pemikir besar seperti Emanuel Kant & Renè Descartes yg bukan hanya menghubungkan medan kesadaran dengan keberadaan tetapi juga menentukan koordinat Cartesian untuk mengukur keberadaan tersebut, demikian juga ketika Shelley Thomson memperkenalkan peran kesadaran ke dalam runtuhnya funksi gelombang,yg pasti berdampak pada filsafat. Keruntuhan funksi gelombang dalam kaitannya dengan dhomir هُے terjadi ketika nabi memperoleh pengetahuan intuitif (wahyu) tentang suatu sistem yg berada dalam keadaan tertentu,sedangkan sebelumnya sistem yg sama harus dianalisis dalam spektrum keadaan tersuperposisi sehingga dengan demikian kekuatan kalamudz-dzati sebelum menjadi kalamul-lafdzi mampu meruntuhkan spektrum dasar menjadi kondisi tunggal.
Mekanika kuantum memberi tahu kita bahwa dengan menjadi makhluk berkesadaran,maka medan energi neuronal itu akan mempengaruhi tingkah laku alam semesta. Kita bisa mendekati mekanisme metafisika ini dengan prinsip² integrasi atas kemungkinan sejarah yg di gunakan dalam elektrodinamika kuantum Feynmann & menerapkan Possible States Theory untuk problem takdir manusia di Kosmos. Asumsinya cukup aneh karena anggapan tentang masa depan yg dapat mempengaruhi masa kini,dalam tataran kuantum ketika sebuah elektron bergerak & berinteraksi dengan foton maka ia akan mengakses semua kemungkinan sejarah masa depan, sehingga dapat kita bayangkan aspek kuantum Kucing Schrodinger yg hidup sekaligus mati karena telah membuat akses para malaikat di masa depan & juga masa lalu dalam belitan kuantum.
Lokasi sejarah alternatif bisa terjadi di semesta mana saja,namun sebenarnya aspek elektrodinamika kuantum merupakan runtuhnya sejarah² tersebut menjadi suatu peristiwa,sehingga pada peristiwa تَنَزَّلُ الْمَلٰٓئِكَةُ وَالرُّوْحُ saat لَيْلَةُ الْقَدْرِ akan tetap terjadi di masa depan & pernah terjadi di masa lampau di alam semesta lain. Akses ke masa depan berasal dari sifat elektromagnetisme relativistik karena medan gayanya sendiri memengaruhi gerakan setiap malaikat saat bergerak turun ke dimensi ruang-waktu kita. Ketika para malaikat mendapatkan sinyal dari masa lalu & juga masa depan dalam elektrodinamika kuantum sebenarnya hanya masalah klasik yg berarti bahwa alam semesta terus berevolusi bukan hanya karena kemungkinan keadaan yg dialami di masa lalunya, tetapi juga karena keadaan masa depan yg belum dialaminya.
Kodifikasi & ekstrapolasi konsep elektrodinamika kuantum yg diuji ini adalah berpindahnya para malaikat & ruhul Amin untuk melakukan restorasi takdir bagi setiap peristiwa yg mungkin bahwa setiap sistem akan berevolusi sesuai dengan keadaan masa lalu untuk menuju masa depan sebagai akumulasi dari residu energi yg harus di total untuk menciptakan takdir temporal. Inilah kenapa seluruh malaikat harus terlibat dalam tata laksana takdir setiap makhluk yg harus terjadi di masa depannya & Jibril tetap berdiri بِالْاُفُقِ الْآعْلٰى yg menjadi tapal batas antara langit ketuhanan dengan langit dunia,karena teori Possible States dimulai dengan pengakuan bahwa semua yg dapat di ketahui tentang suatu peristiwa harus melalui interaksi ruang-waktu sehingga semua interaksi masa lalu,masa kini & masa depan ada dalam koleksi cosmic blueprint di alam malakut.....to be continued []