![]() |
Titip Elyas dan Afredison |
MU-ONLINE -- Pada Rabu malam, 1 Januari 2025, pukul 19.03 WIB, Titip Elyas Tuanku Sulaiman, S.Pd, seorang koresponden media online PPMU Lubuak Pua-Lubuak Pandan, menghubungi Tuanku Afredison, S.Psi, melalui sambungan telepon WhatsApp.
Pembicaraan hangat itu membahas sosok Almarhum Buya H. Ahmad Yusuf Tuanku Sidi, seorang ulama karismatik dan tokoh penting Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuak Pua.
Tuanku Afredison, yang kini menjabat sebagai Anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman sekaligus Ketua DPC Partai PKB, adalah alumni pesantren tersebut dan sahabat dekat Buya Ahmad Yusuf. Dalam wawancara itu, ia menceritakan perjalanan hidup Buya yang penuh inspirasi dan dedikasi terhadap agama, pendidikan, dan masyarakat.
Buya Ahmad Yusuf: Ulama Karismatik dan Penggerak Pesantren
Menurut Tuanku Afredison, Buya Ahmad Yusuf adalah sosok yang berhasil memadukan nilai-nilai keislaman dengan kehidupan masyarakat di Lubuak Pua. "Beliau bukan hanya ulama, tetapi juga seorang penggerak yang menyatukan pesantren dengan masyarakat sekitar," tutur Afredison.
Di masa kepemimpinannya, Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum menjadi pusat keilmuan sekaligus kebersamaan. Buya Ahmad Yusuf dikenal sebagai pendukung penuh program-program pesantren, termasuk pengelolaan Dana BOS dan pendirian Puskestren (Pusat Kesehatan Pesantren). Program ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan di pesantren, tetapi juga memberikan dampak sosial yang signifikan bagi masyarakat sekitar.
Jejak Kewirausahaan di Masa Muda
Buya Ahmad Yusuf juga dikenal sebagai ulama yang mandiri dan inovatif. Di masa mudanya, ia menjalankan berbagai usaha, mulai dari pembesaran ikan keramba hingga peternakan ayam potong yang tersebar di Lubuak Pua dan Pincuran Sonsang, Nagari Balah Aie. Ribuan ekor ayam potong dikelola dengan teliti, menjadikan usaha tersebut sebagai sumber pendapatan yang stabil bagi pesantren.
Selain itu, Buya juga pernah mengelola rumah makan di daerah Simpang Empat Pasaman Barat dan Malibo Anai, yang menjadi bukti nyata semangatnya dalam berwirausaha. "Beliau ingin menunjukkan bahwa ulama pun bisa mandiri secara ekonomi tanpa mengurangi khidmat kepada masyarakat dan agama," jelas Afredison.
Kenangan Indah Sahabat Dekat
Sebagai sahabat, Tuanku Afredison mengingat Buya Ahmad Yusuf sebagai pribadi yang hangat, penuh semangat, dan memiliki visi besar. "Beliau selalu mengutamakan kemaslahatan umat, tidak hanya dalam lingkup pesantren, tetapi juga bagi masyarakat luas," kenangnya dengan nada penuh penghormatan.
Buya Ahmad Yusuf tidak hanya dikenang sebagai seorang ulama, tetapi juga sebagai teladan dalam memadukan nilai-nilai agama dengan semangat kewirausahaan. Sosoknya menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya bagi generasi muda di Lubuk Pua dan sekitarnya.
Warisan yang Tetap Hidup
Hingga saat ini, jejak perjuangan Buya Ahmad Yusuf Tuanku Sidi tetap hidup dalam ingatan masyarakat. Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuak Pua, Nagari Balah Aie Utara, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak terus melanjutkan misi keilmuan dan pengabdian yang telah dirintisnya. Warisan beliau menjadi bukti bahwa kombinasi antara pendidikan, kewirausahaan, dan pengabdian kepada masyarakat mampu menciptakan perubahan yang berkelanjutan.
Melalui wawancara ini, Titip Elyas berhasil mengungkap sisi lain dari kehidupan seorang ulama besar, memberikan inspirasi baru bagi pembacanya untuk terus berkontribusi bagi agama dan masyarakat.
Susunan Keluarga Buya H. Ahmad Yusuf Tuanku Sidi
Orang Tua:
Ayah: Datuak Amin
Ibu: Dalimo
Saudara Kandung Buya H. Ahmad Yusuf Tuanku Sidi:
1. Hj. Simaih (kakak perempuan)
2. Buya H. Ahmad Yusuf Tuanku Sidi (anak kedua)
3. Buyuang Abuah (adik laki-laki)
4. H. Buyuang Etek Syahrial (adik laki-laki)
Saudara Seibu (lain Ayah):
1. Hj. Enek Raminan (kakak perempuan)
2. Ajo Abu Bakar (kakak laki-laki)
Kontributor: titip elyas tuanku sulaiman