![]() |
Detrit Tuanku Sati Batuah. (foto dokpri) |
MU-ONLINE--Di sebuah kampung bernama Padang Sano, Kabupaten Agam pada tanggal 15 Juli 1992, lahirlah seorang bayi laki-laki yang diberi nama Detrit. Di kalangan keluarga dan teman-temannya, ia lebih akrab disapa Dedet. Dedet tumbuh menjadi seorang anak yang penuh semangat dan tekun dalam mengejar ilmu agama. Kehidupannya berjalan sederhana namun penuh makna.
Awal Mula Menuntut Ilmu
Tahun 2008 menjadi titik awal perubahan besar dalam hidup Dedet. Di usia 16 tahun, ia diajak oleh seorang teman untuk mondok di Pesantren Nurul Yaqin Al-Mukarram Syekh Buya Ungku Shaliah di Surau Anjuang.
Di pesantren itulah Dedet mulai mendalami ilmu agama dengan serius. Namun, ujian datang tak terduga ketika gempa bumi melanda pada tahun 2009, menyebabkan renovasi besar-besaran di surau tersebut. Banyak teman-temannya pindah ke tempat lain, dan situasi ini membuat Dedet harus mencari jalan baru.
Perpindahan ke Lubuak Pua
Pada tahun 2010, Dedet memutuskan untuk pindah ke Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum di Lubuak Pua, Nagari Balah Aie Utara. Di tempat baru ini, Dedet melanjutkan studinya dengan tekun.
Kegigihannya membuahkan hasil, dan pada tahun 2016, ia berhasil menyelesaikan pendidikan pesantrennya. Sebagai tanda penghormatan atas dedikasi dan prestasinya, ia diberi gelar "Tuanku Sati Batuah".
Kehidupan dan Aktivitas Saat Ini
Kini, Dedet tinggal di Balai Jumaik, Nagari Balah Aie Utara, tak jauh dari kampus Madrasatul 'Ulum Lubuak Pua sejak tahun 2021 bersama istrinya, Leni Ramadhani.
Kehidupan rumah tangganya penuh dengan kebahagiaan dan keberkahan. Tidak hanya berperan sebagai kepala keluarga yang baik, Dedet juga menjalankan berbagai aktivitas mulia.
Setiap hari, Dedet menjadi imam di mushola dan mengajar mengaji Alquran kepada anak-anak di sekitarnya. Selain itu, ia juga mengajar kitab di Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuak Pua, tempat di mana ia dulu menimba ilmu.
Kecintaannya pada ilmu agama dan keinginannya untuk menyebarkannya tidak berhenti di situ. Dedet juga berperan sebagai muthawwif di AET Travel Internasional Cabang Padang Pariaman, membantu jamaah haji dan umrah dalam perjalanan spiritual mereka.
Dedikasi dan Inspirasi
Kisah hidup Dedet adalah contoh nyata dari dedikasi dan kegigihan dalam menuntut ilmu dan berbuat kebaikan. Sejak muda, ia telah menunjukkan komitmen yang luar biasa terhadap agamanya dan masyarakat sekitarnya. Dengan segala peran yang ia jalani, Dedet tidak hanya menjadi teladan bagi keluarganya, tetapi juga bagi komunitasnya.
Kehidupan Dedet, dari awal mula di Padang Sano, Tiku, Kabupaten Agam hingga kini di Balai Jumaik, Kabupaten Padang Pariaman menggambarkan perjalanan panjang penuh perjuangan dan pencapaian.
Semoga kisah hidupnya terus menginspirasi banyak orang untuk selalu berusaha, belajar, dan berbuat baik dalam segala situasi. (titip elyas)